JAKARTA – Pengamat terorisme Ridwan Habib mengatakan, pembantaian satu keluarga yang diduga oleh kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sigi, Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa kelompok Ali Kalora tersebut masih eksis dan survive meskipun tengah diburu oleh Satgas Operasi Tinombala.
Dia pun mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera meneken Perpres pelibatan TNI dalam menangani terorisme di Tanah Air.
“Saya kira ini merupakan saat yang sangat tepat untuk segera meneken Perpres untuk pelibatan TNI untuk mengatasi terorisme. Perpres itu adalah amanat UU Nomor 58 tentang Terorisme yang baru dan sampai saat ini belum didatangani. Ini saya kira saat paling tepat,” ujar Ridwan saat dihubungi Okezone, Senin (30/1/2020).
Baca juga:
Begini Kesaksian Anak Satu Keluarga yang Diduga Dibantai Teroris MIT
Polri Sampaikan Dukacita Terkait Pembantaian Satu Keluarga di Sigi
Mahfud MD Pastikan Satgas Tinombala Buru Pembantai Satu Keluarga di Sigi
Ridwan menilai, aksi kelompok MIT sengaja memilih target warga penduduk yang akses komunikasi dan transportasinya masih jauh dari keramaian. Warga Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo diketahui tinggal di pinggir bukit dan pengunungan.
“Mereka juga menyasar targer agama lain. Ini membuktikan mereka memilih targetnya bukan secara asal. Jadi mereka memilih target bukan acak,” ucap dia.
Sebelumnya
Selanjutnya
- #Terorisme
- #Sekeluarga Dibunuh
- #Tim Densus 88
- #tni
- #Mujahidin Indonesia Timur
- #MIT Poso