JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelenggarakan Pilkada 2020, yang berlangsung di 270 daerah se-Indonesia, Rabu 9 Desember.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 klaster Pilkada Serentak 2020, selama sebulan ke depan.
Dia pun menegaskan bahwa sangat jelas ada potensi lonjakan kasus dari pesta demokrasi yang berlangsung di ratusan daerah tersebut.
“Potensi lonjakan kasus dan dampaknya umumnya terlihat jelas sebulan kemudian. Itu terjadi untuk setiap mobilisasi massa yang besar,” kata Dicky saat dihubungi Okezone, Kamis (10/11/2020).
Dicky menerangkan, pihaknya memperkirakan setidaknya terdapat 2,4 juta orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang tidak terdeteksi dan terlibat dalam proses Pilkada 2020 ini.
Baca juga: Gibran dan Bobby Unggul di Pilkada 2020, Sekjen PDIP Ungkap Komitmen Megawati
“Kedua, minimnya program testing, setidaknya 1 hari sebelumnya dengan rapid test antigen yang dilakukan sebelum proses Pilkada,” jelas dia.
Sebelumnya
Selanjutnya
- #Epidemiolog
- #pilkada serentak 2020
- #Pilkada 2020
- #Corona Virus
- #Virus Corona
- #Covid-19