KUPANG – Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, bagi ribuan pengungsi terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok, Minggu (29/11/2020).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali mengatakan, penerapan protokol kesehatan bagi para pengungsi tersebut dimaksud agar tidak terjadi penularan baru yang akan membuat klaster penularan pengungsi.
Baca juga:
21 Ribu Warga Mengungsi Imbas Erupsi Gunung Ile Lewotolok
Lebih 2.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ile Lewotolok Mengungsi
Petugas medis, kata Paskalis, mengukur suhu setiap orang di lokasi pengungsian secara saksama. Jika ditemukan ada yg bergejala, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan dipisahkan dari rombongan pengungsi lainnya. Tidak hanya itu, terhadap pengungai yang dinilai rentan, juga akan dipisahkan untuk ditangani lebih komperhensif.
“Kami jamin protokol kesehatan yang kami terapkan sejak awal pengungsi tiba akan mampu memutus penyebaran penyakit ini,” katanya.
Jumlah pengungsi yang sudah berada di lokasi pengungsian disediakan pemerintah setempat mencapai lebih dari 2.000 orang. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah karena terdapat 26 desa dari dua kecamatan tang terdampak bencana ini.
Sebelumnya
Selanjutnya
- #BMKG
- #Erupsi Gunung
- #NTT
- #Gunung Ili Lewotolok
- #Erupsi Gunung Ile Lewotolok