JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Hal itu diketahui setelah adanya Surpres yang dikirimkan ke pimpinan DPR.
Komjen Sigit sendiri diketahui pernah mengungkap kasus besar yang menjadi perhatian publik, di antaranya adalah kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan.
Listyo Sigit resmi menjadi Kabareskrim Polri pada 16 Desember 2019. 12 hari berselang, dia langsung mengungkap pelaku penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan.
Sigit mengumumkan secara langsung penangkapan dua terduga pelaku kasus tersebut pada 27 Desember 2019. Mereka adalah, RM dan RB, keduanya merupakan oknum anggota kepolisian.
“Tadi malam tim teknis telah mengamankan pelaku yang diduga melakukan penyiraman terhadap sauara NB, pelaku ada dua orang inissial RM dan RB,” kata Listyo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya ketika itu.
Kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan sendiri sebelumnya berlarut-larut menjadi sorotan publik akan proses penegakan hukumnya. Perkara ini bergulir sejak tahun 2017.
Namun, setelah pelaku diungkap oleh Bareskrim Polri, masyarakat pun kembali percaya atas penegakan hukum yang profesional dan transparan.
Baca juga: Diusulkan Jadi Calon Kapolri, Kabareskrim Listyo Sigit: Mohon Doanya
Usai ditangkap, kedua pelaku pun sudah memasuki proses persidangan. Adapun, Rahmat Kadir divonis 2 tahun penjara dan Ronny Bugis divonis 1 tahun 6 bulan penjara.
Saat ini, Putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara tersebut pun sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.
Selain mengungkap kasus Novel Baswedan, Komjen Sigit juga melakukan penangkapan terhadap buronan terpidana kasus hak tagih (cassie) Bank Bali, Djoko Tjandra pada 30 Juli 2020.
Bahkan, dalam hal ini, Komjen Listyo memimpin langsung tim ke Malaysia guna menangkap Djoko Tjandra.
Sebelumnya
Selanjutnya
- #Kabareskrim
- #Bursa Kapolri
- #kapolri
- #Calon Kapolri
- #Listyo Sigit Prabowo