JAKARTA – Palestina kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, konflik antara Palestina dengan Israel di Gaza kembali memanas. Korban jiwa banyak berjatuhan dari sisi Palestina.
Upaya Yahudi menguasai tanah Palestina sudah berlangsung sejak dulu. Salah satunya saat krisis Palestina mulai mengglobal dan menginternasional di masa modern pada saat pemerintahan Turki Utsmani, yaitu Sultan Abdul Hamid II.
Saat itu, para pemuka Yahudi dengan bantuan Inggris, berusaha keras untuk mewujudkan tempat bermukim bagi mereka di daerah Palestina. Mereka berupaya untuk memicu timbulnya krisis keuangan di Negara Ottoman atau Turki Utsmani. Demikian dikutip dari buku 10 Isu Global di Dunia Islam, karya Akhmad Jenggis P yang diterbitkan NFP Publishing.
Baca juga: Kisah Pasukan Putih di Gaza, Senjata Canggih Zionis Israel Tak Bisa Membunuhnya
Baca juga: Hikayat Pasukan Komando Baret Merah yang Dibentuk Eks Sopir Ratu Wilhelmina
Theodore Herzl, tokoh Zionis Yahudi saat itu yang sering dijuluki juga sebagai ‘the father of modern Zionism’, pada tahun 1902 datang kepada Sultan Abdul Hamid II dan menyodorkan sejumlah tawaran.
Tawaran yang diberikan ini bukan main-main. Pertama adalah paket hadiah sebesar 150 juta poundsterling untuk pribadi Sultan. Uang itu setara dengan Rp3 triliun sekarang ini, mengacu kurs Rp20.001 per poundsterling.
Selain itu, akan dibayarkan semua utang pemerintah Turki Utsmani yang saat itu mencapai 33 juta poundsterling, akan dibuatkan kapal induk untuk menjaga pertahanan pemerintahan Utsmani senilai 120 juta frank, akan diberikan pinjaman tanpa bunga sebesar 35 juta poundsterling dan akan dibangunkan sebuah universitas Utsmani di Palestina.
Sebelumnya
Selanjutnya
- #Gaza
- #Cerita Sejarah
- #Sultan Abdul Hamid II
- #Palestina-Israel
- #Palestina