JAKARTA – Kepala Departemen Epidemiologi FKM Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menyesalkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang kembali membuka bioskop, hingga Kawasan Khusus Pesepeda (KKP).
Miko menyebut kebijakan yang diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut tidak sejalan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang ada di Ibu Kota.
“Jadi DKI itu tidak sejalan dengan kondisi sebenarnya. Jadi, dengan positivity rate yang tinggi dia membuka kegiatan sosial seperti sepedaan, dan bioskop,” kata Miko saat dihubungi Okezone, Minggu (29/8/2020).
KKP dan bioskop yang kembali dilonggarkan, kata Miko, berpotensi mengakibatkan positivity rate semakin tinggi di Jakarta. Saat ini, lanjut dia, dirinya mencatat positivity rate DKI sebesar 10,1%.
“Ini akan memperbesar kontak rate baik itu antara para pesepda atau penonton bioskop. Sehingga makin tinggi nanti positivity rate-nya,” imbuhnya.
Baca Juga: 10 Kawasan Khusus Pesepeda di Jakarta Kembali Dibuka Pagi Ini
Menurut dia, tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota lantaran Pemprov DKI gencar melakukan test PCR kepada warganya. Sehingga, semakin banyak spesimen yang diperiksa maka kasus Covid-19 semakin banyak.
“Jadi, kalau masalah banyaknya kasus karena DKI memeriksa spesimen yang banyak tapi positivity rate tinggi. Di DKI itu 10,1% dan memang masih tinggi,” sambungnya.
“Artinya, dari yang diperiksa spesimennya yang positifnya banyak. Kalau kasus positifnya banyak sebaiknya kegiatan sosial apapun itu dikurangi,” ucap Miko.
Baca Juga: Perawat dan Keluarganya Terpapar Covid-19 di Tangsel
(Ari)
- #Virus Corona
- # PSBB Transisi
- #Bioskop Dibuka
- #kawasan khusus pesepeda
- #Jalur Sepeda
- #Pemprov DKI Jakarta