8 Pernyataan Tegas Mahfud MD soal KKB Papua: Kejar dan Runtuhkan Pelaku Teror

JAKARTA – Pemerintah RI menegaskan akan menumpas terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Hal itu dilakukan menyusul teror yang masih terus dilakukan kelompok teroris itu di Bumi Cendrawasih.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, telah memerintahkan jajarannya, mulai dari aparat TNI-Polri, hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk melakukan pengejaran terhadap KKB. Pihaknya ingin membuat masyarakat merasa aman.

Berikut 8 pernyataan Mahfud MD soal KKB Papua:

1. Aparat keamanan akan terus mengejar dan meruntuhkan para pelaku teror untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dari tindakan teror yang dilakukan oleh kelompok kecil tapi mengganggu itu.

2. Aparat keamanan harus bergerak cepat, tegas, dan terukur. Sejauh ini sebenarnya sudah dilaksanakan cukup baik oleh TNI-Polri, BIN serta aparat terkait seperti BNPT.

Baca Juga: Terluka saat Kontak Tembak dengan KKB, 4 Personel TNI Dievakuasi

3. Pengejaran terhadap KKB dilakukan secara hati-hati serta fokus. Jangan sampai menimbulkan korban dari warga sipil.

4. Aparat keamanan berusaha dan cukup berhasil memisahkan masyarakat sipil dan para pelaku teror. Jadi tugas pokoknya itu memisahkan. 

5. Pemerintah belum pernah berpikir memberlakukan darurat sipil dan militer di Papua. Serangkaian aksi teror di Papua bukanlah masalah yang terlalu besar. Orang teridentifikasi teroris, itulah terorisnya, bukan Papua.

Baca Juga: 3 Warga yang Ditangkap Dekat Honai KKB Dipulangkan ke Keluarga

6. Ada tiga kelompok organisasi di Papua, dua di antaranya masih mau berembuk mencari solusi bersama pemerintah. Hanya satu kelompok yang memang harus ditindak tegas.

“Karena di Papua itu ya ada tiga lapis gerakan, satu gerakan politik, dua kelompok klendestin, tetapi ketiga yang kecil ini dan ada namanya ini itulah yang kita sebut teroris. Jadi yang besar, 90 persen itu mari kita ajak berembuk,” ucapnya.

7. Pemerintah melakukan pendekatan kesejahteraan dan jalan damai dalam permasalahan di Papua. Salah satu buktinya, melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. 

Dana otonomi khusus (Otsus) Papua juga akan ditambah jumlahnya sebesar 0,25 persen dari yang tadinya 2 persen, menjadi 2,25 persen. Jika dikalkulasikan, maka jumlah itu lebih besar 17 kali lipat dari dana masyarakat luar Papua.

8. Perburuan terhadap pelaku teror itu dilakukan secara terukur, dan bukan asal-asalan. Seluruh data yang berisikan nama-nama orang terindikasi pelaku teror sudah tercatat dengan baik.

“Ada gangguan hukum dan keamanan, kecil itu tapi mengganggu yang besar. Untuk penegakkan hukum, kita akan memburu para teroris, bukan organisasi Papua, tapi orang-orang Papua yang melakukan teror. By name, ada nama-nama yang disebut, bukan sembarang orang Papua,” katanya.

“Ada gangguan hukum dan keamanan, kecil itu tapi mengganggu yang besar. Untuk penegakkan hukum, kita akan memburu para teroris, bukan organisasi Papua, tapi orang-orang Papua yang melakukan teror. By name, ada nama-nama yang disebut, bukan sembarang orang Papua,” katanya saat konferensi pers, Rabu (19/5/2021).
Perburuan terhadap pelaku teror itu pun dilakukan secara terukur, dan bukan asal-asalan. Menurutnya, seluruh data yang berisikan nama-nama orang terindikasi pelaku teror sudah tercatat dengan baik.
“Ada gangguan hukum dan keamanan, kecil itu tapi mengganggu yang besar. Untuk penegakkan hukum, kita akan memburu para teroris, bukan organisasi Papua, tapi orang-orang Papua yang melakukan teror. By name, ada nama-nama yang disebut, bukan sembarang orang Papua,” katanya saat konferensi pers, Rabu (19/5/2021).
Perburuan terhadap pelaku teror itu pun dilakukan secara terukur, dan bukan asal-asalan. Menurutnya, seluruh data yang berisikan nama-nama orang terindikasi pelaku teror sudah tercatat dengan baik.”Ada gangguan hukum dan keamanan, kecil itu tapi mengganggu yang besar. Untuk penegakkan hukum, kita akan memburu para teroris, bukan organisasi Papua, tapi orang-orang Papua yang melakukan teror. By name, ada nama-nama yang disebut, bukan sembarang orang Papua,” katanya saat konferensi pers, Rabu (19/5/2021).
1
2
  • #Terorisme
  • #Kelompok Kriminal Bersenjata
  • #KKB
  • #KKB Papua

Next Post

Hamil Diluar Nikah, Seorang Pelajar Ditemukan Tewas Gantung Diri

Kam Mei 20 , 2021
BLORA – Seorang pelajar kelas dua SMA di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ditemukan tewas bunuh diri dirumah orang tuanya. Kapolsek Cepu AKP Agus Budiyana mengatakan, korban ditemukan anggota keluarganya sudah dalam keadaan meninggal. “Kami mendapat laporan warga, ada orang bunuh diri pukul 17.00 WIB. Ia ditemukan sudah dalam […]