Dalam hari pertamanya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat yang baru, Mike Johnson (R-LA) tidak melewatkan kesempatan untuk menggunakan retorika agama yang luas untuk memperbesar momentum politik ini. Ketika berbicara kepada rekan-rekannya dia berbagi bagaimana, “Saya tidak percaya ada kebetulan. Saya percaya bahwa Alkitab, kitab suci, sangat jelas bahwa Tuhanlah yang mengangkat mereka yang berwibawa, Dia mengangkat masing-masing dari Anda, semua orang. Dan saya percaya bahwa Tuhan telah menetapkan dan mengizinkan kita dibawa ke sini untuk momen dan waktu yang spesifik ini.”
Meskipun apa yang Ketua Dewan Johnson percaya Tuhan menetapkan untuk dilakukannya akan menjadi jelas dalam minggu dan bulan mendatang, pekerjaan, kata-kata, dan tulisan sebelumnya memberikan beberapa petunjuk. Meskipun dia tidak pernah menyebut dirinya sebagai Nasionalis Kristen atau secara terbuka menerima istilah itu seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat lainnya, setiap contoh menunjukkan dukungan kuat terhadap etos nasionalisme Kristen—sebuah kerangka budaya yang menganjurkan ekspresi tertentu dari Kristen untuk digabungkan dengan kehidupan sipil Amerika, dengan pemerintah secara aktif mempromosikan dan melestarikan versi Kristen ini sebagai kerangka budaya utama dan tidak terbantahkan.
Ketua Dewan Johnson secara eksplisit menerima gagasan bahwa AS didirikan atas prinsip-prinsip Kristen tertentu, dengan mengklaim pada tahun 2016, “Anda tahu, kita tidak hidup di demokrasi . . . Ini adalah republik konstitusional. Dan pendiri mendasarkannya karena mereka mengikuti nasihat Alkitab tentang bagaimana masyarakat sipil seharusnya terlihat.”
Dalam wawancara yang sama, dia mengulangi keyakinannya bahwa pemisahan gereja dan negara bukan prinsip konstitusional. “Selama 60 atau 70 tahun terakhir generasi kita dipengaruhi bahwa ada pemisahan gereja dan negara . . . sebagian besar orang berpikir itu adalah bagian dari Konstitusi, tetapi itu tidak.” Dan pada tahun 2022, dia menyatakan “Para pendiri ingin melindungi gereja dari negara yang menggerogoti, bukan sebaliknya.” Johnson, dan mereka yang terkenal diwakilinya, bersikeras Amerika Serikat adalah bangsa dengan “akar Yahudi-Kristen” di mana “kekuatan sekuler mengikisnya.”
Setelah mempelajari nasionalisme Kristen selama lebih dari satu dekade, kami menemukan bahwa itu secara konsisten terdiri dari beberapa unsur yang berbeda. Ketika kami mengatakan Ketua Dewan Johnson adalah nasionalis Kristen, kami maksudkan dia memberikan contoh hampir sempurna untuk setiap unsur.
Susunan Sosial Tradisional
Pertama, nasionalisme Kristen sangat mendukung hubungan sosial dan hierarki tradisional. Masyarakat ideal ini berputar di sekitar patriarki, perkawinan heteroseksual, dan pronatalisme. Akibatnya, warga negara dan susunan keluarga tertentu harus memiliki akses mudah terhadap berbagai hak-hak sipil dan kebebasan, sementara yang lain harus ditolak aksesnya.
Sebagai pengacara yang bekerja untuk Alliance Defense Fund, sekarang dikenal sebagai Alliance Defending Freedom (didirikan oleh pemimpin dengan komitmen nasionalis Kristen serupa, seperti James Dobson, D. James Kennedy, dan Bill Bright), Ketua Dewan Johnson menentang dekriminalisasi aktivitas homoseksual melalui Lawrence v. Texas pada tahun 2003 dan pada tahun 2004 mengusulkan larangan pernikahan sesama jenis.
Dia berargumen bagaimana keduanya akan “mengurangi pentingnya pernikahan tradisional bagi masyarakat, melemahkannya, dan membahayakan seluruh sistem demokratis kita dengan mengikis pondasinya,” dan bahwa “ahli memproyeksikan bahwa pernikahan homoseksual adalah tanda awal kekacauan dan anarki seksual yang dapat menghancurkan bahkan republik terkuat.”
Mike Johnson telah mensponsori beberapa rancangan undang-undang yang bertujuan melarang aborsi secara nasional, yang pernah secara terbuka dia salahkan atas penembakan di sekolah. Dia juga pernah menyusun oposisi terhadap Roe v. Wade dalam hal—menurut pandangannya—membatasi jumlah pekerja yang mampu di ekonomi, yang pada dasarnya melemahkan kemampuan pemerintah untuk mendanai berbagai program sosial.
Seperti mobil yang dirancang untuk berjalan dengan bahan bakar bensin, Johnson melihat negara kami—dan setiap negara sebenarnya—hanya berjalan dengan baik pada susunan sosial yang diunggulkan dalam tradisi Protestan Anglo. Politik Johnson adalah politik yang secara resmi memprioritaskan tradisionalisme gender dan heteroseksualitas sebagai ideal nasional.
Kontrol Sosial Otoriter
Kedua, nasionalisme Kristen mematuhi keinginan untuk pemimpin kuat yang melalui ancaman kekerasan, atau kekerasan aktual, mempertahankan susunan sosial dan hierarki yang disukai. Ini termasuk mengesampingkan hasil pemilihan umum bebas dan adil untuk memastikan pemimpin pilihan tetap berkuasa. Orang Amerika yang menganut nasionalisme Kristen cenderung lebih mendukung taktik antidemokratis dan menyetujui kekerasan politik jika pemilihan umum tidak menghasilkan hasil yang diinginkan.
Mike Johnson adalah figur sentral dalam mencoba membatalkan hasil pemilihan umum 2020, bergabung dengan 146 anggota parlemen lainnya. Mengulang klaim yang telah dibantah tentang mesin pemungutan suara “dipengaruhi” Dominion, Johnson bahkan menulis amicus curiae untuk kasus di mana Texas bergerak untuk membatalkan hasil negara bagian yang ramai. Upaya konsistennya untuk menyangkal dan membatalkan pemilihan umum 2020 membuatnya dijuluki “MAGA Mike” oleh rekan sejawatnya.
Ketua Dewan Johnson mencontohkan unsur ini.
