(CAPE CANAVERAL, Fla.) — NASA mengatakan Kamis bahwa studi UFO akan membutuhkan teknik ilmiah baru, termasuk satelit maju serta pergeseran dalam cara benda terbang tak dikenal dipersepsikan.
Badan antariksa itu merilis temuan setelah studi setahun tentang UFO.
Dalam laporannya setebal 33 halaman, sebuah tim independen yang ditugaskan oleh NASA memperingatkan bahwa persepsi negatif seputar UFO menimbulkan hambatan dalam mengumpulkan data. Namun pejabat mengatakan keterlibatan NASA seharusnya membantu mengurangi stigma seputar apa yang disebut UAP, atau fenomena anomali yang tidak teridentifikasi.
Administrator NASA Bill Nelson mengatakan badan antariksa ingin mengalihkan pembicaraan tentang UAP “dari sensasionalisme ke ilmu pengetahuan.” Nelson menambahkan panel tersebut tidak menemukan bukti bahwa UAP memiliki asal usul ekstraterestrial.
Panel beranggotakan 16 orang mencatat bahwa kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin sangat penting untuk mengidentifikasi kejadian langka, termasuk UFO.
“NASA akan melakukan ini secara transparan,” kata Nelson.
Dalam satu-satunya pertemuan publik awal tahun ini, tim independen yang dipilih oleh badan antariksa itu bersikeras tidak ada bukti konklusif tentang kehidupan ekstraterestrial yang terkait dengan UFO.
Para ilmuwan, pakar penerbangan dan kecerdasan buatan, dan astronot NASA pensiunan Scott Kelly, orang Amerika pertama yang menghabiskan hampir setahun di luar angkasa, tidak mengakses file rahasia tingkat tinggi. Sebaliknya, kelompok 16 orang itu mengandalkan data terbuka dalam upaya untuk lebih memahami penampakan yang tidak dapat dijelaskan di langit.
NASA mengatakan ada begitu sedikit pengamatan berkualitas tinggi sehingga tidak ada kesimpulan ilmiah yang dapat ditarik.
Pemerintah menyebut penampakan yang tidak dapat dijelaskan sebagai UAP versus UFO. NASA mendefinisikannya sebagai pengamatan di langit atau tempat lain yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasi atau dijelaskan secara ilmiah.
Studi diluncurkan setahun yang lalu dan biayanya kurang dari $100.000.