Memasuki musim gugur dan musim dingin, para pejabat kesehatan dan masyarakat umum sama-sama lebih siap untuk memerangi COVID-19 daripada kapan pun sejak pandemi dimulai pada tahun 2019, terutama berkat dinding kekebalan yang lebih kuat di populasi yang dibangun melalui vaksinasi dan infeksi alami.
Namun, pertanyaan tetap ada tentang seberapa terlindungi masyarakat akan menjadi dalam beberapa bulan mendatang, karena kasus varian baru sedikit demi sedikit meningkat. Salah satunya, BA.2.86, menimbulkan kekhawatiran karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperingatkan bahwa varian ini “mungkin lebih mampu menyebabkan infeksi pada orang yang sebelumnya terinfeksi COVID-19 atau yang telah menerima vaksin COVID-19.” Meningkatnya kasus BA.2.86 tidak hanya di AS tetapi di seluruh dunia mendorong Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengklasifikasikan varian ini sebagai “varian yang dipantau” karena para ilmuwan terus mempelajari seberapa baik virus dapat menyebar dan apakah dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius daripada varian sebelumnya.
Pertanyaan terbesar adalah seberapa baik vaksin baru yang direkomendasikan pejabat kesehatan AS awal musim panas ini akan melindungi terhadap BA.2.86. Rekomendasi itu dibuat jauh sebelum BA.2.86 muncul, dan produsen vaksin telah memproduksi versi vaksin tersebut dalam persiapan untuk musim gugur dan musim dingin. Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada 6 September, salah satu produsen tersebut, Moderna, melaporkan bahwa vaksin terbarunya menghasilkan respons imun yang kuat terhadap BA.2.86, membantu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi 8,7 hingga 11 kali lebih banyak antibodi yang mampu menetralisir varian dibandingkan sebelum vaksinasi. Vaksin yang diperbarui juga menghasilkan antibodi penetralisasi terhadap varian baru lainnya EG.5 dan FL.1.5.1. Data berasal dari studi yang melibatkan sel imun dari sekelompok 50 orang yang telah mendapatkan vaksin terbaru, dengan suntikan penguat terbaru menargetkan BA.4/5.
Hasilnya menggembirakan, karena vaksin yang diperbarui ini tidak dikembangkan secara khusus untuk menargetkan BA.2.86, tetapi XBB.1.5, varian yang menyebabkan sebagian besar infeksi awal musim panas ketika komite vaksin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bertemu. Panel ahli vaksin independen FDA menyarankan menargetkan anggota keluarga varian XBB, dan mengekspresikan preferensi untuk menargetkan XBB.1.5, yang dilakukan Moderna dan produsen lain.
Hasilnya menenangkan, kata Jackie Miller, wakil presiden senior penyakit menular di Moderna, karena “pasti ada pertanyaan tentang apakah akan ada perlindungan silang yang diamati atau tidak karena perbedaan antara garis keturunan [XBB dan BA.2.86].” Dia mengatakan bahwa BA.2.86 mengikat sel manusia dengan cara yang berbeda dari varian sebelumnya, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa varian ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Namun, perbedaan dalam cara menginfeksi sel tersebut diimbangi oleh fakta bahwa ikatannya kurang efisien, sehingga “data yang muncul menunjukkan bahwa ikatan ini mewakili sedikit kerugian bagi virus,” katanya. “Kita harus menunggu dan melihat apa arti perubahan struktural dalam cara ikatannya pada akhirnya. Tetapi fakta bahwa vaksin masih merangsang respons antibodi yang baik adalah tanda menggembirakan bahwa vaksin juga akan melindungi terhadap BA.2.86.”
FDA diperkirakan akan membuat keputusan pada September tentang strain mana yang ditargetkan vaksin COVID-19 yang diperbarui, meskipun secara luas diharapkan bahwa vaksin akan berfokus pada XBB.1.5. Dan sejauh ini, setidaknya Moderna “tenang dalam hal kemampuan [vaksin] itu untuk meningkatkan perlindungan bahkan terhadap BA.2.86,” kata Miller.
