Banyak yang mengetahui tentang Cancer Moonshot—sebuah inisiatif ambisius dan penuh harapan dari pemerintah AS untuk mengurangi tingkat kematian terkait kanker sebesar 50% pada tahun 2047. Diperlukan banyak tenaga untuk mencapai tujuan ini, terdiri dari pikiran tercerah dan hati terbesar di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Banyak pihak yang terlibat—pemerintah federal, penyedia layanan kesehatan, peneliti, pasien, pengasuh, dan advokat, di antara lainnya baik di sektor publik maupun swasta. Salah satu alat paling penting yang dapat membantu melaju kita menuju tujuan yang mulia ini adalah kecerdasan buatan (AI), yang siap merevolusi pengobatan kanker.
Rencana moonshot mengidentifikasi lima bidang prioritas, semuanya memiliki potensi untuk ditingkatkan oleh AI. Dua bidang khususnya cocok untuk AI: panggilan untuk “menyampaikan inovasi terbaru kanker ke pasien dan masyarakat” dan tujuan untuk meningkatkan “model onkologi untuk menempatkan pasien kanker di pusat pengambilan keputusan.”
Sejarah perawatan kanker telah menjadi proses berkelanjutan dalam menyempurnakan perawatan melalui proses dan solusi inovatif. Pertimbangkan, misalnya, evolusi perawatan kanker prostat. Awalnya, bedah adalah perawatan utama untuk kasus stadium akhir. Pada tahun 1940-an, terapi hormon muncul sebagai pilihan perawatan. Kemudian, pada tahun 1960-an dan ’70-an, kita melihat pengembangan skor Gleason untuk karakterisasi kanker yang lebih baik, dan tahun 1990-an membawa penyempurnaan lebih lanjut dalam klasifikasi risiko. Akhirnya, tes genetik yang mengidentifikasi varian patogenik yang mungkin dari tumor primer menjadi alat berharga dalam perawatan kanker pada akhir tahun 1990-an dan memperoleh promosi pada tahun 2010-an.
Teknologi yang terus meningkat
Meskipun kemajuan ini mewakili langkah signifikan menuju perawatan kanker yang dipersonalisasi, telah menjadi proses lambat dan sejarahnya tidak adil, dengan populasi minoritas tidak memiliki akses yang sama ke alat diagnosis atau perawatan maju. AI memiliki banyak keunggulan yang jelas dibandingkan teknologi sebelumnya. AI terus meningkat ketika dilatih pada set data besar, membuatnya lebih akurat dari metode sebelumnya dan memungkinkannya membedakan hal-hal halus di seluruh demografi, usia, ras, dll. Biaya relatif rendah untuk diterapkan, berjalan seketika, dan dapat diakses melalui komputasi awan, yang kini tersedia di semua benua yang dihuni. Keunggulan ini membuat AI menjadi solusi skalabel yang secara unik dapat mengoptimalkan rencana perawatan pasien di seluruh dunia, menyampaikan perawatan kanker yang efisien dan dipersonalisasi ke populasi jauh lebih besar daripada teknologi sebelumnya.
Salah satu perkembangan paling menjanjikan adalah munculnya tes yang didukung AI yang dapat memprognozikan secara simultan bagaimana tumor akan berkembang dan memprediksi manfaat perawatan. Tes ini menggunakan algoritma pembelajaran dalam yang unik yang menilai gambar digital dari biopsi pasien dan menggabungkannya dengan data klinis pasien. Klinisi kemudian dapat mengambil informasi ini dan membangun rencana perawatan yang dipersonalisasi; dalam beberapa kasus, bahkan berarti menghindari perawatan yang tidak perlu di mana efek sampingnya melebihi manfaatnya bagi pasien.
Inisiatif Moonshot untuk “menyampaikan inovasi ke pasien dan masyarakat” dimaksudkan untuk semua pasien, bukan beberapa yang terpilih. Keumuman AI bergantung pada jumlah dan keragaman data yang digunakan untuk membangunnya. Ketika AI dilatih pada set data yang tepat mewakili populasi pasien yang beragam, AI berpotensi memberikan wawasan lebih besar untuk semua orang, termasuk populasi yang secara historis tidak terwakili.
Selain membantu menutup kesenjangan dalam ketidaksetaraan kesehatan, AI juga dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang lebih besar antara pasien dan klinisi dengan menempatkan pasien di pusat pengambilan keputusan tentang perawatannya. Bagaimana? Dengan memberikan pasien informasi lebih banyak tentang penyakit mereka, dan dengan demikian meningkatkan keyakinan dalam rencana perawatan mereka. Keyakinan ini adalah landasan perawatan kanker yang efektif.
Menempatkan pasien di pusat perhatian
Pasien harus hidup dengan keputusan perawatan, baik secara fisik maupun mental. Studi menunjukkan bahwa salah satu kunci pengobatan kanker adalah bagi klinisi untuk membuat rencana berpusat pada pasien yang melibatkan aspek multifasetik dari kehidupan seseorang. Dengan tes yang didukung AI, pasien dan klinisi dapat meninjau data bersama untuk selaras tentang apakah terapi yang dipilih layak dengan efek samping yang dapat mempengaruhi gaya hidup pasien. Sebaliknya, ketidakpemahaman tentang pilihan dan manfaat terapi dapat meninggalkan pasien tertekan dan kurang berkomitmen terhadap perawatan. Hal ini dapat mengurangi kepatuhan terhadap perawatan dan memiliki efek merugikan terhadap tingkat kelangsungan hidup.
AI dapat meningkatkan kemajuan kita menuju tujuan Inisiatif Moonshot Kanker dengan menyampaikan informasi yang luar biasa tepat dan komprehensif tentang perkembangan penyakit dan manfaat terapeutik dalam skala tanpa preseden. Meskipun tujuan yang dijabarkan oleh inisiatif sangat ambisius, setiap hari kita menyaksikan kemajuan nyata—dan kita baru menggarap peran AI dalam perawatan kanker.
Investor di Artera, perusahaan AI tempat Esteva menjabat sebagai CEO, termasuk pemilik dan ketua TIME Marc dan Lynne Benioff.